1.30.2012

Perencanaan Campuran Metode Aspal Institute

Metode Asphalt Institute
Perencanaan campuran dengan metode ini bertitik tolak pada stabilitas yang dihasilkan. Oleh karena itu yang menjadi dasar adalah gradasi agregat campuran yang harus memenuhi lengkung Fuller. Lengkung Fuller dapat dilihat pada gambar 7.9. berarti gradasi campuran yang dipergunakan pada metode ini adalah agregat bergradasi baik/menerus. Batas gradasi campuran yang di izinkan dan sifat campuran yang diinginkan diberikan pada spesifikasi.

Perencanaan campuran agregat dapat dilakukan dengan menggunakan grafik ataupun analitis. Rumus dasar pencampuran adalah :

P = Aa + Bb + Cc + Dd

dimana:
P               = persen material lolos saringan X dari kombinasi agregat A, B, C, D.
A,B,C,D   = persen material lolos saringan X untuk agregat A, B, C, D. 

a, b, c, d  = proporsi agregat A, B, C, D dalam campuran a + b + c + d = 1
Kadar aspal optimum ditentukan dengan melakukan pemeriksaan Marshall di laboratorium dari beberapa contoh dengan membuat variasi kadar aspal, sedangkan gradasi agregat tetap.

Perbedaan metode Bina Marga (CQCMU) dan Asphalt Institut

Metode Bina Marga/CQCMU 

  • Kriteria dasar rongga udara 
  • Langkah pertama menentukan kadar aspal efektif sesuai spesifikasi dari jenis perkerasan yang direncanakan.
  • kadar aspal lebih tinggi, film aspal lebih tebal, sehingga durabilitas lebih tinggi.
  • Baik untuk volume lalu lintas rendah sampai tinggi dengan beban ringan terutama kendaraan penumpang. 
  • Stabilitas berasal dari ikatan antara butir-butir halus dan agregat kasar dengan aspal. 
Metode Asphalt Institut
  • Kriteria dasar stabilitas 
  • Langkah pertama perencanaan campuran adalah merencanakan proporsi penakaran sehingga diperoleh gradasi agregat campuran yang memenuhi spesifikasi.
  • Kadar aspal rendah, film aspal lebih tipis, retak-retak mudah terjadi. 
  • Baik untuk volume lalu lintas tinggi dengan beban berat (banyak kendaraan berat) 
  • Stabilitas berasal dari interlocking (saling mengunci) antar agregat.